Sejumlah kendala masih terjadi terkait pelaksanaan Kurikulum 2013. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Surabaya berupaya mencari solusi agar kendala tersebut bisa segera teratasi. MKKS Surabaya menggelar “Sharing Pelaksanaan Kurikulum 2013” yang bertempat di Conference Hall Universitas Narotama, Selasa (17/6).
Ketua MKKS Surabaya, Yusuf, M.Pd mengatakan, kendala pelaksanaan Kurikulum 2013 meliputi dokumen, pelaksanaan ujian nasional, dan implementasi untuk Tahun Pelajaran 2014/2015. Kendala mulai dari keterbatasan buku, belum semua guru mengikuti sosialisasi Kurikulum 2013, pengaplikasian pendekatan saintifik belum bisa maksimal, masih banyak guru menggunakan metode lama, serta banyak point yang harus dinilai dalam Kurikulum 2013.
“Kendala lain belum ada ketetapan sehingga belum seragam,” kata Yusuf.
Solusi untuk berbagai kendala tersebut, lanjut Yusuf, untuk Tahun Pelajaran 2014/2015, pemerintah telah menyiapkan buku untuk semua mapel wajib A dan B. Untuk mata pelajaran Paket C (produktif) masih menggunakan buku pendamping lama dengan menyesuaikan silabus Kurikulum 2013. Pihak sekolah mengadakan sosialisasi Kurikulum 2013 secara independen, MGMP dan Dinas Pendidikan mengadakan sosialisasi Kurikulum 2013 secara bertahap.
Menurut Yusuf, langkah-langkah solusi lain mengadakan workshop penyusunan RPP, baik dilaksanakan secara independen sekolah maupun melalui MGMP dan Dinas Pendidikan, yang dipantau melalui supervisi kelas. Terkait penilaian dalam Kurikulum 2013, yaitu dengan pengisian nilai di rapor online dilakukan oleh guru pengajar setelah melakukan penilaian (Ulangan Harian, UTS, UAS, Tugas, Sikap dan lain-lain). Juga sering mengingatkan guru mata pelajaran tentang pengisian nilai (minimal 3 bulan pada saat rapor sisipan).
“Untuk itu, sekolah memfasilitasi internet,” jelasnya. [ger]
Foto: MKKS melakukan Sharing Pelaksanaan Kurikulum 2013” yang bertempat di Conference Hall Universitas Narotama, Selasa (17/6).